SIMBIOSIS MUTUALISME, EKOWISATA DAN KONSERVASI MENURUT PENGURUS LPLH TN.
3 min readOleh ; Chairil Anwar, Mohamad Rauf, Muhamad Harifin, Dodik Hartono.
LPLH TN News – SITUBONDO (Minggu, 25 / 08 / 2024), Simbiosis mutualisme merupakan interaksi antara dua organisme, baik sejenis ataupun berbeda jenis. Dalam arti luas, interaksi antara manusia dengan alam juga dapat dikategorikan sebagai simbiosis mutualisme, dengan syarat bahwa alam juga diuntungkan. Pada praktiknya, alam seringkali dirugikan oleh manusia. Terlebih, ditengah kondisi perekonomian yang bergerak sangat cepat, alam mendapat tekanan yang semakin besar akibat pemanfaatan yang berlebihan.
Berkaitan dengan hal tersebut, kawasan perdesaan memiliki peranan yang penting guna menyelamatkan alam. Sebab, desa adalah kawasan yang langsung berhubungan dengan alam dan sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada alam. Penduduk desa adalah orang yang paling rentan jika alam tempat mereka bergantung hidup mengalami kerusakan.
Namun kini, modernisasi memaksa penduduk desa meninggalkan sektor agraris, sebab tidak memberikan penghasilan sebesar aktivitas ekonomi lainnya. Fenomena ini memang rumit, dimana manusia akan selalu membutuhkan alam, namun dilain sisi penduduk desa yang identik dengan ketergantungan pada alam telah banyak yang abai, apa yang sebaiknya dilakukan ?…..
Ekowisata merupakan konsep wisata alam yang digadang – gadang mampu menjawab tantangan Pelestarian Alam sekaligus Menyediakan Lapangan Pekerjaan bagi penduduk.
Ekowisata sendiri adalah wisata berbasis alam yang berkelanjutan dengan Fokus Pengalaman dan Pendidikan Tentang Alam.
Pada lingkup Desa, ekowisata dibangun dengan berfokus pada Potensi Alam dan identitas budaya masyarakat. Wisata dipandang sebagai aktivitas ekonomi yang mampu membuka lapangan pekerjaan sekaligus Memberikan Dampak Positif Pada Alam, terlebih lagi jika wisata yang dikelola berbasis pada Upaya Konservasi.
Khairil Anwar mengatakan, “Kami selaku penggagas dan perintis LPLH TN telah turut serta hadir berbuat manfaat diantaranya yaitu merintis Wisata Tampora Situbondo yang bernuansa Eko-Wisata perpaduan dari Wisata Kemaritiman dan Wisata Kehutanan bersama teman – teman Pokdarwis.” ucapnya dengan singkat.
Senada dengan Khairil Anwar pengurus Konservasi Pasir Putih Situbondo yang juga pengurus LPLH TN, Mohamad Rauf mengatakan, “Kami bersama teman – teman Konservasi selalu menjaga kelestarian terumbu karang dan kebersihan Pantai Pasir Putih Situbondo guna menarik minat wisatawan lokal maupun luar kota bahkan wisatawan manca negara dengan edukasi kebaharian dan Scuba Diving ” ucapnya.
Muhamad Haripin mengatakan, “Kita mewakili penggiat konservasi LPLH TN selalu konsisten menjaga dan melindungi ekosistem laut hayati, Terutama dari pengrusakan atau nelayan yang tidak ramah lingkungan, kita selalu melakukan sosialisasi terhadap nelayan agar ekosistem laut hayati tetap terjaga dan bisa dinikmati oleh anak cucu generasi bangsa kita nanti.” ucapnya.
Dodik Hartono mengatakan, “Terkait setrum ikan yang sering kita ketahui selama ini, Kami selalu memberikan teguran keras dan tegas serta mengedukasi terhadap orang tersebut agar sadar pentingnya menjaga kelestarian alam.” ujarnya.
Lebih lanjut Dodik Hartono mengatakan, “Sesungguhnya kita bisa menjaga ekosistem laut maupun sungai di daratan jika kita bersama – sama sadar akan pentingnya kelestarian biota laut maupun biota sungai sebab kalau kita tidak bisa sadar dan tidak bisa amanah untuk menjaga kelestariannya dengan baik maka apa yang terjadi untuk penerus untuk anak cucu kita nantinya maka kepunahan yang akan ditemuinya dan hanya tinggal ceritanya belaka.” terangnya.
“Kita harus jaga alam sekitar kita ini dengan akal yang sehat dan amanah, maka dari itu LPLH TN hadir berbuat manfaat bagi semua lapisan masyarakat dan kelestarian alam sekitar tempat tinggal kita dimanapun berada.” pungkasnya.
- Pewarta : Ujik.